TOP KATA Sumbar – Ketua DPRD Sumbar Supardi, menegaskan bahwa PRRI bukan pemberontakan. Melainkan koreksi terhadap kebijakan pemerintah pusat yang tidak berpihak pada masyarakat luar ibukota.
Hak tersebut disampaikan Supardi saat memberikan sambutan di depan ratusan siswa se- Payakumbuh, dalam acara penguatan nilai kepahlawanan dan keperintisan melalui guru serta siswa. Kegiatan berlangsung di Aula Fakultas Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh
Senin (30/5/2022), .
Supardi mengatakan, jika saja PRRI itu pemberontakan, maka semua komponen yang terlibat akan dimasukkan dalam kategori garis hitam, namun kenyataannya tidak demikian.
“PRRI adalah bentuk protes anak negeri ini atas kebijakan pusat yang melupakan daerah. Sementara kita semua ikut berjuang untuk kemerdekaan, dan itu dimaklumi pemerintah pusat, sehingga PRRI tidak bagian dari pemberontakan,” tegas Supardi.
Pernyataan Supardi disambut tepuk riuh peserta, dan semua merasakan kalau masyarakat Sumatera Barat bukan pembangkang, melainkan cerdas dalam menyikapi keadaan.
Supardi juga dengan tegas mengatakan, kalau masyarakat Sumatera Barat sangat nasionalis dan bisa menerima perbedaan, serta sangat tolerans.
“Masyarakat Sumatera Barat atau Ranah Minang sangat tolerans, jadi kalau ada yang mengatakan kita tidak tolerans dan kurang nasionalis itu tidak, yang benar kita amat nasionalis dan tolerans,” tegas Supardi.
Pernyataan Supardi disambut tepuk riuh peserta, dan semua merasakan kalau masyarakat Sumatera Barat bukan pembangkang, melainkan cerdas dalam menyikapi keadaan.
Supardi juga dengan tegas mengatakan, kalau masyarakat Sumatera Barat sangat nasionalis dan bisa menerima perbedaan, serta sangat tolerans.
“Masyarakat Sumatera Barat atau Ranah Minang sangat tolerans, jadi kalau ada yang mengatakan kita tidak tolerans dan kurang nasionalis itu tidak, yang benar kita amat nasionalis dan tolerans,” tegas Supardi.
Acara penguatan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan tersebut berjalan dengan antusias para peserta, sehingga waktu berjalan tidak terasa.
Salah seorang siswi peserta Wati, mengatakan jika acara tersebut sebaiknya dilaksankan secara berkelanjutan, sehingga bisa menanamkan rasa hormat pada pendahulu, dan bisa menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Saya berharap acara seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan terimakasih pada pak Supardi yang telah memberikan perhatian untuk menambah wawasan kami,” tukuk Siswi tersebut.