TopKata.com, Sumbar – Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang menyebabkan aliran lahar dingin dari Gunung Marapi menggenangi daerah Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Hingga 12 Mei 2024, dilaporkan 41 orang meninggal dunia dan 17 orang masih hilang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa intensitas hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama banjir bandang tersebut.
Dampak banjir bandang sangat luas, dengan ribuan rumah terendam dan sejumlah fasilitas umum rusak parah. Beberapa wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan IV Koto di Kabupaten Agam. Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat dan memobilisasi semua sumber daya untuk penanganan bencana. Selain itu, bantuan logistik dari berbagai lembaga dan organisasi kemanusiaan mulai berdatangan untuk mendukung korban banjir
Akibat banjir bandang ini, beberapa jembatan putus dan akses jalan terputus, menyebabkan beberapa desa terisolasi. Upaya evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, dan relawan. Pemerintah daerah telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum untuk membantu para korban. BMKG memperingatkan warga untuk tetap waspada karena potensi hujan lebat masih tinggi di wilayah tersebut.
