Bandingkanlahlah dengan para ustad yang berdakwah dimesjid atau mushala yang terkadang jamaahnya harus dipanggil-panggil untuk datang. Betapa beruntungnya kita para guru.
Maka jangan kita sia-siakan kesempatan untuk setiap hari, adalah kesempatan menyampaikan kebaikan kepada “jamaah –jamaah’ kita yang telah penuh semangat mendengarkan nasehat dan tausiah kita.
Nilai kebaikan yang kita sampaikan akan terus bertambah, apabila anak-anak kita mengamalkan kebaikan yang kita sampaikan. Kitapun akan mendapatkan limpahan kebaikan itu.
Apalagi jika anak-anak kita menyampaikan kebaikan ini kepada orang lain, keluarga, masyarakat dan teman-temannya, maka kebaikan demi kebaikan itu akan terus mengalir kepada kita sebagai penyampai pertama.
Jadilah perbuatan itu laksanaka multi levelnya ibadah. Rasulullah memberi kabar gembira “siapa saja yang menyampaikan kebaikan dan kebaikan itu diamalkan. Maka orang yang menyampaikan akan mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala orang yang melakukannya”. Sungguh luar biasa
Sungguh beruntung kita para guru. Di mata manusia kita dimuliakan, dihormati dan disegani. Oleh pemerintah kita dihargai dan diberi gaji serta sertifikasi dan yang utama dimata Allah perbuatan kita dinilai ibadah dan disediakan hadiah, yakni Jannah (surga). Maka jangan kita sia-siakan