TOPKATA.com – Adanya pemindahan pedagang dan direlokasi pada tempat yang ditentukan, karena akan ada renovasi Fase VII, membuat pedagang kecewa terhadap kebijakan Walikota Padang.
Surat permintaan agar mengosongkan lokasi sampai batas waktu hari ini (10/11/2022), dengan 007.2800.XI/Dg-2021, dengan meneruskan surat 007.II.2741.X/Dg.2022, tertanggal 27 Oktober 2022, ditanda tangani kepala dinas pasar Didi Haryadi.
Sekaitan dengan rasa keberatan kebijakan Pemko Padang, pedagang toko dan kaki lima fase VII mendatangi kediaman Walikota Padang Hendri Septa, Rabu (9/11/2022) malam, guna mendiskusikan masalah tersebut.
Pedagang yang berjumlah sekitar 50 orang dipimpin ketuanya Anis, menunggu walikota Padang sampai pukul 21.00 Wib, namun tidak juga ditemui walikota Padang, dan membuat mereka sedikit emosi, namun masih tetap bisa dikendalikan.
“Tujuan kami hanya ingin silaturahmi dengan pak walikota Padang, sambil memberitahukan unek-unek dasar keberatan kami untuk relokasi, dengan kondisi saat ini, namun kami jadi heran kenapa pak walikota gak mau menemui kami, apa kami bukan masyarakatnya,” tutur Anis sambil bertanya.
Dia juga tidak menyangka, kalau walikota Padang bisa bersikap demikian, padahal mereka berfikir akan diterima dengan baik oleh Hendri Septa.
“Jujur, kami kecewa dengan pak wali, gak menyangka kalau beliau gak mau menerima kami, padahal kalau dilihat sepertinya low profil,” tambah Anis.
Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, mereka bukan tidak mau relokasi, tapi hanya minta waktu untuk pindah, menjelang sedikit ada anggaran mengangkat barang.
“Kami bukan tidak mau relokasi, tapi kami berharap ada sedikit tambahan waktu, agar kami bisa berakal mencari dana untuk mengangkat barang dan lainnya,” tutur Ai yang ikut ke rumah walikota Padang.
Sebagai warga yang baik, para pedagang fase VII tetap mendukung kebijakan pemerintah kota, namun berharap pemko juga bisa menenggang atau mempertimbangkan kondisi mereka saat ini.
“Kami tetap meminta agar pak wali mau berkomunikasi dengan kami, karena ini untuk kepentingan masyarakatnya yang mencari kehidupan,”tutup Ai.(***)