Pesisir Selatan, TOPKATA.com – Bencana banjir dan tanah longsor (banjir bandang) yang menghantam Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) telah sepekan berlalu.
Namun, duka para korban tak kunjung berlalu. Rumah yang telah porak poranda, hanyut tanpa bekas dan tenggelam oleh timbunan lumpur, sudah tak ada solusi perbaikan.
Kondisi diperparah minimnya uluran tangan pemerintah dan dermawan untuk memenuhi kebutuhan. Walau sudah 7 hari berlalu, namun mereka masih mengenakan pakaian satu-satunya yang melekat di badan.
Padahal, Jorong Kampung Tanjung, Kenagarian Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, merupakan lokasi terparah dihantam galodo atau banjir bandang di Pesisir Selatan. Dari lokasi inilah, awal mula bencana Pesisir Selatan jadi viral. Namun, lokasi ini pula, yang terabaikan.
Masih terngiang-ngiang di telinga para warga janji para calon legislatif (caleg) saat berharap suara mereka. Tapi, saat mereka terlindas bencana, tak ada yang mencogok batang hidungnya.
“Sudah beberapa kali bencana, kami tak pernah dikunjungi pemerintah dan anggota dewan. Lebih sedih lagi, semua harta kami telah habis terbawa arus banjir. Tragisnya, diantara mereka yang kami pilih lantaran ada hubungan keluarga,” ujar salah seorang korban saat menerima bantuan dari Yayasan Berkah Amal Salih (yBas) dengan linangan air mata.